Sari Khutbah Idul Fitri 2024 (Ketanen, Gresik)
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, sebagai tauladan terbaik bagi umat manusia
Saudara-saudara yang dirahmati Allah,Hari ini, di momen yang penuh berkah ini, kita berkumpul dengan penuh syukur dan kebahagiaan karena telah berhasil menyelesaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Ramadhan adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mempererat hubungan dengan Allah SWT melalui puasa, shalat, dan amal ibadah lainnya.
Namun, penting bagi kita untuk merenung, mengintrospeksi, serta menarik pelajaran dari ibadah puasa yang kita lalui.Tujuan Berpuasa: Bertaqwa dan Menghindari DosaAllah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (Q.S. Al-Baqarah: 183).
Puasa bukanlah sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi lebih dari itu, puasa mengajarkan kita untuk bertaqwa kepada Allah SWT. Bertaqwa berarti memiliki kesadaran yang tinggi akan kehadiran Allah dalam setiap langkah dan tindakan kita.
Puasa mengajarkan kita untuk takut melakukan dosa, meninggalkan larangan Allah, dan memperbanyak amal ibadah.Contoh yang dapat kita renungkan adalah konsekuensi dari melanggar larangan Allah. Misalnya, memakan makanan haram tidak hanya berdampak pada penolakan doa oleh Allah, tetapi juga membawa implikasi berat seperti dijauhkan dari rahmat-Nya, menghadapi siksa api neraka, dan membuat hati menjadi keras sekeras batu.
Oleh karena itu, puasa bukanlah sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga meneguhkan komitmen kita untuk taat kepada-Nya.Berbagi kepada sesama dan semesta selama bulan Ramadhan, kita juga diajarkan untuk berbagi kepada sesama dan kepada seluruh semesta.
Di penghujung Ramadhan, umat Muslim diwajibkan untuk membayar zakat fitrah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan sebagai wujud kepedulian terhadap saudara-saudara yang kurang mampu. Berbagi rezeki dengan sesama merupakan bagian dari ajaran Islam yang mengajarkan tentang kebersamaan dan solidaritas.
Dalam merenungkan makna berbagi, kita perlu menyadari bahwa setiap hari selama satu bulan, kita merasakan lapar dan haus. Hal ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita untuk lebih memahami dan empati terhadap kondisi saudara-saudara kita yang mungkin tidak seberuntung kita. Sebagai umat Muslim, kita dituntut untuk memiliki sikap tepo sliro, yaitu sikap rendah hati dan ikhlas dalam berbagi kepada sesama yang masih membutuhkan.
Menyelesaikan Hak-hak orang lain sebelum mati, sebelum kita meninggalkan bulan Ramadhan, ada satu tugas penting yang harus kita selesaikan, yaitu menyelesaikan hak-hak orang lain. Ini termasuk membayar hutang kepada sesama, meminta maaf atas kesalahan yang telah kita lakukan, serta memaafkan orang lain yang pernah menzalimi kita.
Kisah sahabat Alqomah menjadi pelajaran berharga bagi kita dalam hal ini.Alqomah adalah seorang sahabat yang tidak bisa mati karena ibunya masih memendam dendam terhadap seseorang yang pernah menyakiti dirinya. Hingga pada akhirnya, dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, Alqomah berhasil membujuk ibunya untuk memaafkan orang tersebut. Setelah itu, Alqomah pun dapat merasakan kematian dan kembali kepada Allah dengan hati yang tentram.Saudara-saudara yang dirahmati Allah,
Dalam kesempatan yang berharga ini, marilah kita memanfaatkan momentum Idul Fitri untuk memperbaiki diri, memperdalam keimanan, serta meningkatkan kualitas hubungan kita dengan Allah SWT dan sesama manusia. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada kita semua dan menerima amal ibadah yang telah kita lakukan. Taqabbalallahu minna wa minkum, minal aidin wal faidzin. Aamiin.Demikianlah khutbah Idul Fitri ini kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Mufti Labib
8/4/2014