Jumat, 21 Juni 2024

Perjalanan ke Kota Thaif Berburu Nasi Mande Kambing dan Madhbi


Perjalanan ke Kota Thaif Berburu Nasi Mande Kambing dan Madhbi

Perjalanan ini dimulai dari Mekkah, kota suci yang penuh sejarah dan spiritualitas. Pagi itu, rombongan kami siap untuk berangkat menuju Thaif, sebuah kota yang memiliki kenangan pahit dalam sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW. Thaif dikenal sebagai kota yang menolak dakwah Nabi dengan keras, tetapi juga sebagai tempat yang memiliki keindahan alam dan kekayaan kuliner yang khas.

Perjalanan menuju Thaif memakan waktu sekitar dua jam menggunakan bus. Selama perjalanan, kami melewati jalan yang dikelilingi oleh gunung-gunung batu yang kering dan tandus. Pemandangan yang kontras dengan hijaunya lembah-lembah yang ada di bagian lain dunia ini, tetapi memiliki keindahan tersendiri. Gunung-gunung batu itu berdiri kokoh, seolah menjadi saksi bisu perjalanan kami menuju kota yang pernah menolak kehadiran Nabi.

Setelah perjalanan yang melelahkan, kami akhirnya tiba di Thaif. Karena keberangkatan kami sempat tertunda, perut kami mulai memberontak, menuntut untuk segera diisi. Thaif terkenal dengan kuliner khasnya, dan kali ini kami berkesempatan untuk mencicipi nasi mande kambing dan madhbi, sebuah pengalaman kuliner yang tidak boleh dilewatkan.

Ketika kami duduk di rumah makan yang sederhana tetapi bersih, pelayan membawa keluar senampan besar nasi madhbi yang cukup untuk empat orang. Madhbi adalah hidangan khas Arab yang terdiri dari nasi beras Hindia dan daging kambing yang dimasak dengan bumbu khas. Aroma yang keluar dari hidangan tersebut sangat menggugah selera, berbeda dengan hidangan yang pernah saya cicipi di tempat lain, seperti di jalan Margorejo.

Rasa nasi madhbi ini memang unik. Nasinya pulen dengan sentuhan rempah yang kaya, membuat setiap suapan terasa istimewa. Daging kambingnya empuk dan lembut, dengan sedikit rasa manis yang menyatu sempurna dengan bumbu rempah. Saya bisa merasakan keaslian cita rasa Arab yang begitu kental, membuat pengalaman makan ini menjadi lebih dari sekadar memuaskan rasa lapar, tetapi juga memuaskan rasa ingin tahu akan kuliner lokal.

Kami berempat makan dengan lahap, menikmati setiap suapan nasi dan daging kambing yang tersaji. Dalam waktu singkat, makanan yang tadinya memenuhi nampan besar itu ludes disantap. Rasanya tidak hanya mengenyangkan tetapi juga memberikan kehangatan dan kebahagiaan setelah perjalanan panjang yang kami tempuh.

Perjalanan ke Thaif ini mengingatkan saya akan kisah sejarah yang pernah terjadi di kota ini. Nabi Muhammad SAW pernah datang ke sini untuk menyebarkan ajaran Islam, tetapi beliau malah diusir dan dilempari batu oleh penduduk setempat. Namun, Nabi tetap sabar dan tidak menyimpan dendam, bahkan beliau berdoa agar penduduk Thaif suatu saat bisa menerima ajaran Islam. Kini, Thaif telah berubah menjadi kota yang lebih ramah dan terbuka, dengan penduduk yang sebagian besar memeluk Islam.

Setelah menikmati makan siang yang lezat, kami melanjutkan perjalanan menjelajahi Thaif. Kota ini tidak hanya terkenal dengan kuliner khasnya, tetapi juga dengan pemandangan alamnya yang indah dan cuaca yang sejuk. Thaif terletak di ketinggian, sehingga udaranya lebih sejuk dibandingkan Mekkah yang panas. Hal ini menjadikan Thaif sebagai tempat yang cocok untuk bercocok tanam, terutama buah-buahan seperti anggur dan delima.

Kami mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Thaif, termasuk masjid dan pasar tradisional. Masjid-masjid di Thaif memiliki arsitektur yang indah, dengan desain yang khas Arab. Di pasar tradisional, kami menemukan berbagai barang kerajinan tangan dan rempah-rempah yang dijual oleh penduduk lokal. Pasar ini memberikan gambaran tentang kehidupan sehari-hari penduduk Thaif dan bagaimana mereka menjaga tradisi dan budaya mereka.

Thaif juga memiliki beberapa taman dan kebun yang menawarkan pemandangan yang menenangkan. Kami menghabiskan waktu di salah satu taman, menikmati udara segar dan pemandangan pegunungan yang mengelilingi kota ini. Taman-taman ini menjadi tempat favorit bagi penduduk setempat untuk bersantai dan menikmati waktu bersama keluarga.

Perjalanan ke Thaif memberikan banyak pelajaran berharga. Selain mengenal lebih dekat sejarah dan budaya lokal, kami juga belajar tentang ketabahan dan kesabaran Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi penolakan dan kesulitan. Thaif, yang dulunya menjadi saksi penolakan dakwah Nabi, kini telah berubah menjadi kota yang damai dan indah, menunjukkan bahwa perubahan dan perbaikan selalu mungkin terjadi.

Pengalaman menikmati nasi mande kambing dan madhbi di Thaif juga memberikan kesan mendalam tentang kekayaan kuliner Arab. Setiap hidangan memiliki cerita dan sejarahnya sendiri, dan mencicipinya memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya dan tradisi setempat.

Perjalanan kami dari Mekkah ke Thaif dan pengalaman kuliner yang kami nikmati di sana adalah salah satu momen yang akan selalu saya ingat. Thaif, dengan segala sejarah dan keindahannya, mengajarkan kita banyak hal tentang ketabahan, perubahan, dan keindahan dalam kesederhanaan. Kuliner khasnya, seperti nasi mande kambing dan madhbi, menjadi bukti bahwa setiap tempat memiliki keistimewaan yang patut untuk dijelajahi dan dinikmati.


Mufti Labib

Taif, 20/06/2024

Perjalanan ke Kota Thaif Berburu Nasi Mande Kambing dan Madhbi Perjalanan ini dimulai dari Mekkah, kota suci yang penuh sejarah dan spiritua...

BERMALAM DI MUZDALIFAH






BERMALAM DI MUZDALIFAH

Tidak ada istana atau bangunan mewah, tidak ada ranjang atau selimut mahal.

Malam di mana yang kaya dan yang miskin setara

Kita berbaring di tanah dan selimut kita adalah rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada hamba-Nya

Dan lenganmu menjadi bantal

Tidur yang tak tertandingi di dunia ini bagi mereka yang ingin merenung, Karena kelelahan yang sangat, kalian tidur nyenyak

Seolah-olah pada hari kiamat, kalian menemukan dirimu di antara orang-orang yang sudah mati, kain kafan putih yang mengguncang tubuh sepenuhnya karena kebesaran peristiwa tersebut

Setiap hal dengan kebijaksanaan-Nya, Subhanallah kalian bangun dari tidur dengan gembira dan senang, mengumpulkan batu kerikil untuk melontar jumrah dan bersiap untuk berjalan dan berangkat setelah salat subuh langsung menuju ke Mina.

Ya Allah, anugerahkan kemampuan kepada kami untuk berkunjung ke rumah-Mu yang suci.

Mkh 20/06/2024

Catatan Perjalanan haji 2024

BERMALAM DI MUZDALIFAH Tidak ada istana atau bangunan mewah, tidak ada ranjang atau selimut mahal. Malam di mana yang kaya dan yang miskin s...

Sejarah Kota Taif dari Zaman Nabi Hingga Sekarang




Sejarah Kota Taif dari Zaman Nabi Hingga Sekarang

oleh : Ust. KH. Mufti Labib, Lc, MCL


Latar Belakang Kota Taif

Taif adalah kota di wilayah Makkah, Arab Saudi, terletak di dataran tinggi sekitar 1.800 meter di atas permukaan laut. Kota ini dikenal dengan iklimnya yang sejuk, kesuburan tanahnya, dan hasil pertanian yang melimpah seperti anggur, delima, dan mawar. Sebelum Islam, Taif merupakan pusat perdagangan dan keagamaan penting bagi suku-suku Arab.


Periode Pra-Islam

Sebelum kedatangan Islam, Taif dihuni oleh suku Thaqif, salah satu suku kuat di Arabia. Mereka memiliki kuil yang didedikasikan untuk dewa Lat, salah satu dari tiga dewa utama yang disembah oleh bangsa Arab sebelum Islam. Lokasi strategis dan tanah subur membuat Taif menjadi pusat perdagangan dan pertanian yang makmur.


Zaman Nabi Muhammad SAW

Pada tahun 619 M, setelah kematian istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib, Nabi Muhammad SAW menghadapi perlawanan yang semakin keras dari kaum Quraisy di Makkah. Dalam upaya mencari dukungan, beliau melakukan perjalanan ke Taif bersama Zaid bin Haritsah untuk menyebarkan ajaran Islam dan mencari perlindungan. Namun, penduduk Taif tidak hanya menolak ajaran Nabi, tetapi juga memperlakukannya dengan sangat kasar, melemparinya dengan batu hingga terluka. Peristiwa ini dikenal sebagai salah satu momen paling menyakitkan dalam hidup Nabi Muhammad SAW. Meskipun demikian, beliau menunjukkan kebesaran hati dengan tidak membalas dendam ketika kelak mendapat kesempatan.


Perang Hunain dan Pengepungan Taif

Pada tahun 630 M, setelah Penaklukan Makkah, Nabi Muhammad SAW memimpin pasukan Muslim dalam Perang Hunain melawan suku Hawazin dan Thaqif. Meskipun awalnya pasukan Muslim mengalami kesulitan, mereka akhirnya menang dan mengepung Taif. Pengepungan berlangsung selama beberapa minggu, tetapi karena pertahanan kota yang kuat, Nabi memutuskan untuk mengangkat pengepungan. Akhirnya, penduduk Taif memutuskan untuk memeluk Islam secara sukarela beberapa bulan kemudian.


Masa Khulafaur Rasyidin

Setelah masuk Islam, Taif menjadi bagian integral dari wilayah Islam. Pada masa Khalifah Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, Taif tetap menjadi pusat penting perdagangan dan pertanian. Kebun anggur, kebun buah-buahan, dan ladang pertanian di Taif terus berkembang, berkontribusi signifikan terhadap perekonomian wilayah tersebut.


Dinasti Umayyah dan Abbasiyah

Selama pemerintahan Dinasti Umayyah dan Abbasiyah, Taif mempertahankan perannya sebagai pusat perdagangan dan pertanian. Taif juga menjadi tempat peristirahatan musim panas bagi para bangsawan dan pejabat tinggi karena iklimnya yang lebih sejuk dibandingkan dengan Makkah dan Madinah. Selain itu, Taif dikenal sebagai pusat pendidikan dan budaya, dengan banyak ulama dan cendekiawan berasal dari kota ini.


Kesultanan Utsmaniyah

Pada masa pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah, Taif berada di bawah administrasi langsung kekhalifahan. Kota ini tetap penting secara ekonomi dan strategis. Infrastruktur diperbaiki dan diperluas, termasuk pembangunan jalan dan bangunan publik. Pada masa ini, Taif juga dikenal sebagai tempat peristirahatan favorit para pejabat Utsmaniyah.


Arab Saudi Modern

Setelah pembentukan Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932 oleh Raja Abdulaziz Al Saud, Taif mengalami perkembangan pesat. Kota ini menjadi salah satu pusat administrasi dan militer penting di kerajaan. Raja Abdulaziz sering mengunjungi Taif dan menggunakan kota ini sebagai tempat peristirahatan musim panas. Konferensi Taif pada tahun 1989, yang diadakan di kota ini, menandai berakhirnya perang saudara di Lebanon, menekankan pentingnya Taif dalam diplomasi internasional.


Taif Saat Ini

Hari ini, Taif dikenal sebagai "Kota Musim Panas" karena cuacanya yang sejuk selama musim panas, menjadikannya tempat pelarian yang populer dari panasnya Makkah. Kota ini tetap menjadi pusat pertanian penting di Arab Saudi, terutama untuk produksi buah-buahan dan mawar. Produksi air mawar dari Taif terkenal di seluruh dunia.

Pemerintah Arab Saudi telah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan infrastruktur dan pariwisata di Taif. Bandara Internasional Taif melayani penerbangan domestik dan internasional, meningkatkan aksesibilitas kota bagi wisatawan dan peziarah. Proyek-proyek pembangunan seperti perluasan jalan raya, peningkatan fasilitas publik, dan pembangunan tempat wisata baru telah meningkatkan profil Taif sebagai destinasi wisata.


Tempat Bersejarah dan Wisata

1. Masjid Abdullah Ibn Abbas: Salah satu masjid bersejarah yang dinamai sesuai dengan sahabat Nabi Muhammad SAW, Abdullah Ibn Abbas.

2. Shubra Palace: Istana yang dibangun pada awal abad ke-20 dan sekarang menjadi museum.

3. Kebun Mawar Taif: Tempat wisata yang terkenal dengan kebun mawarnya dan proses pembuatan air mawar.

4. Taif Zoo dan Taman Al Rudaf: Tempat rekreasi keluarga yang menawarkan berbagai fasilitas dan pemandangan alam yang indah.

5. Jabal Daka: Salah satu puncak tertinggi di wilayah Hijaz yang menawarkan pemandangan menakjubkan dan menjadi tempat favorit untuk hiking dan camping.

Kota Taif memiliki sejarah yang panjang dan kaya, mulai dari zaman pra-Islam hingga era modern. Peranannya dalam sejarah Islam, terutama sebagai tempat yang dikunjungi Nabi Muhammad SAW, menambah nilai spiritual dan historis kota ini. Dari pusat perdagangan dan pertanian pada masa pra-Islam hingga menjadi destinasi wisata dan pusat pertanian penting di Arab Saudi modern, Taif terus memainkan peran signifikan dalam perkembangan ekonomi, budaya, dan spiritual wilayah tersebut. Kota ini adalah contoh sempurna dari bagaimana tradisi dan modernitas dapat hidup berdampingan, menjadikannya tempat yang unik dan berharga di Kerajaan Arab Saudi






Sejarah Kota Taif dari Zaman Nabi Hingga Sekarang oleh : Ust. KH. Mufti Labib, Lc, MCL Latar Belakang Kota Taif Taif adalah kota di wilayah ...