Rabu, 12 Juni 2013

Tamu dari Singapura



PACIRAN, Pondok Pesantren Karangasem telah mengadakan kerjasama dengan Metro for Children dan Pioneer Junior College dari Singapura, pada hari Senin s/d Selasa, tanggal 10 s/d 11 Juni 2013 di Kompleks Pondok Pesantren Karangasem Paciran.

Kerja sama ini  terkait dengan tema Water for Life, beberapa pelajar dari singapura  menanamkan pemahaman kepada anak tentang pentingnya air untuk kehidupan. Dalam hal ini peserta diberi pengarahan tiap kelas, dengan total siswa yang mengikuti adalah 100 peserta, mereka terdiri dari berbagai lembaga, MIM 16, MIM 20, SMPM 14, MTs.M2, SMAM6, dan SMK.

Pelatihan ini diadakan selama dua hari, hari pertama berupa pengarahan terhadap pentingnya air, sekaligus motivasi belajar, berupa permainan-permainan yang mendidik. Sedangkan hari kedua, diisi dengan lomba lukis yang dikuti juga oleh 100 peserta, lomba ini dilaksanakan di Auditorium KH. Abd. Rahman Syamsuri. Semua peserta diberi crayon alat lukis dan sepasang sepatu sesuai dengan data nomor sepatu yang telah dikirim beberapa hari sebelumnya.

Kerjasama ini telah memberikan sumbangsih yang besar terhadap pondok, buktinya sekarang pondok diberi fasilitas berupa alat filter air minum, yang alatnya hanya dibuat di Singapura. “Di Indonesia belum ada yang buat,” papar pak Joko selaku Dinas UPT Lamongan.

Gentong air ukuran 1.100 liter dan tungkunya dari plat besi telah dipasang di sebelah selatan kantor Pembina Pondok Karangasem Paciran, “Sekarang santri sudah bisa langsung minum, meskipun sumber air sumur pondok,” jelas Ust. Wildan yang telah mendampingi pemasangan filter air bersih tersebut.  “Meski alat ini adalah untuk skala rumah tangga, tapi kita sudah cukup terima kasih terhadap bantuan ini. Insya Allah bermanfaat,” lanjut Pak Joko. Setelah pemasangan berakhir, beberapa santri langsung  berebutan mencoba minum dari air tersebut.

Sebenarnya anak-anak atau siswa merasa kesulitan dengan cara komunikasi pelajar dari singapura itu, sebab kosakata bahasa inggris mereka sangat sedikit dan terbatas. Akan tetapi, mereka-tamu tersebut, membawa juga penerjemah dua orang wanita dari Tuban dan Malang. Sekarang mereka, semakin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris lebih giat lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar