Masjid al Azhar dan Masjid Husen Diliburkan
(Catatan Perjalanan Napak tilas 11)
Pada 15 Desember, Masjid Al Azhar jadi pusat perhatian, seperti pertunjukan politik ala telenovela Mesir. Di tengah suasana ibadah shalat jumat yang seharusnya suci, kita disuguhi drama politik yang bikin kepala penonton berputar.
Pemerintah kayanya lagi sibuk main SimCity dan lupa kalau ada Palestina yang butuh perhatian. Jemaah masjid pun pada kepo, nanya, "Pak, itu Palestina di peta kok dicoret-coret sih?" Beberapa orang malah kebakaran jenggot karena kebijakan pemerintah yang kelihatan "cuek" banget.
Nggak heran, si penguasa lokal kayaknya udah panik banget. Mereka bener-bener takut umat masjid bakal ngerusuh, sampe pada akhirnya kita lihat Brimob Mesir bertebaran di sekitar masjid. Rasanya kayak dikejar-kejar ala film laga Mesir versi komedi.
Sambil kita berusaha fokus ibadah, ada adegan penurunan presiden yang ternyata bermula dari masjid ini. Jadi, Masjid Al Azhar bukan cuma tempat ibadah, tapi juga bikin sejarah politik yang lebih seru dari telenovela.
Di setiap sudut masjid, kayaknya ada makhluk-makhluk sejarah yang tertidur dan bangun-bangun buat nonton drama politik yang nggak habis-habis. Pokoknya, mesjid ini kayak pusat hiburan yang nggak pernah sepi dari gosip politik Mesir.
Jadi, ibadah di Masjid Al Azhar enggak cuma dapat pahala, tapi juga tiket masuk nonton reality show politik Mesir secara langsung. Mesjid ini bener-bener dapet rating tinggi dari para penontonnya yang setia. Sambil berdoa, kita bisa sambil ketawa-ketawa lihat permainan politik yang terjadi di sekitar kita.
Jumatan di mesjid besar nasional kaya gini di samakan dengan meliburkan madrasah diniyah, piye ?
Cairo 18/12
Mufti Labib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar