Tepat setelah sholat Maghrib, Pak Yai Anwar Mu'rob, yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran, langsung mengambil microphone untuk mengumumkan kepada Jama'ah.
"Pada malam hari ini, kita akan mengislamkan, atau mengikrarkan syahadah, orang non Muslim," kata Pak Yai di depan para jama'ah.
Disaksikan semua santri, Pak Yai Anwar, membacakan serta menuntut membacakan Syahadat kepada orang Surabaya ini. Mereka adalah kakak beradik. Namun, kakaknya sudah masuk Islam lebih dulu sejak kecil. Atas hidayah Allah adiknya pun mengikutinya.
"Sudah siap masuk Islam?" tanya pak yai.
"Siap," jawabnya dengan tegas.
Akhirnya dibacakan ikrar dan dituntun untuk membaca syahadat. Kemudian Pak Yai memberikan nasihat.
"Selamat sekarang anda sudah menjadi orang Islam, sudah menjadi saudara kami semua. Artinya dosa-dosa yang telah lalu, sebanyak dan sebesar apapun sudah diampuni oleh Allah. Anggapan selama ini, bahwa Nabi Isa adalah Tuhan, itu tidak benar. Nabi Isa adalah manusia biasa, yang diangkat dan diutus menjadi Nabi dan Rasul," jelas pak Yai.
Pak Yai, juga menyebutkan. Bahwa orang Islam harus sholat lima waktu dan puasa.
"Sanggup kira-kira melaksanakan itu," tanya Pak Yai, kepada Martin Luther Bait Tinenti, nama asli dari orang Surabaya itu.
"Sanggup," jawab Martin Luther dengan tegas, yang asal agamanya adalah kristen.
Setelah sesi ikrar selesai, semua santri berebutan untuk berjabat tangan dengan Marthin Luther dan foto bersama.
Pak Yai Anwar, membacakan ikrar/syahadat masuk Islam |
Para santri berebutan pose foto bersama muallaf |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar