Kamis, 13 Juni 2013

Pelaksanaan UKK Diniyah 2013


Suasana Ujian Akhir Pondok Santri
Kls 3 dan 6 Madin Tapel 12/13
Pelaksanaan Ujian Diniyah Semester Genap atau UKK (Ujian Kenaikan Kelas), sudah di ambang pintu, tepat pada hari Jum’at, tanggal 14 s/d 17 Juni 2013. Meski Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Madrasah Diniyah merupakan bentuk pendidikan non formal di pondok pesantren karangasem paciran. Namun, tak menjadikan anak menganggap enteng atau remeh terhadap mata pelajaran yang akan diujikan.

Persyaratan nilai rata-rata seluruh mata pelajaran minimal 5,5 menjadikan santri termotivasi belajar, lagi pula jika hasilnya “RASIB” atau gagal, maka anak tersebut bisa tidak naik kelas. Terbukti tahun kemarin ada beberapa anak yang tidak naik kelas. Itu sudah cukup menjadikan contoh bagi santri, bahwa barang siapa yang tidak sungguh-sungguh, maka akan memetik buahnya.

Pelaksanaan ujian kali ini diikuti oleh 420 siswa, yakni kelas 1,2,4 dan 5 Madrasah Diniyah. Istilah kelas 1 sampai dengan kelas 6 sebenarnya nama lain dari kelas di lembaga sekolah. Kelas 1 di Madrasah Diniyah sama dengan kelas VII di lembaga formal (SMP, MTs.), begitu juga kelas 4 di Madrasah Diniyah berarti kelas X di lembaga formal (MA, SMA, dan SMK). Ujian kali ini, tidaklah begitu banyak sebab kelas 3 dan kelas 6 sudah di purna santri-kan. Mereka yang mengikuti ujian kali ini adalah sisanya dari jumlah keseluruhan.

Setelah pelaksanaan tiga hari Ujian Diniyah, tepat pada tanggal 20 Juni 2013, dilaksanakan acara pembagian Raport. Acara ini diisi, selain membagi Raport juga berupa Tausyiah Perpulangan Santri, yang disampaikan langsung oleh Pimpinan Pondok Karangasem, Drs KH. Abd. Hakam Mubarok, Lc.

Biasanya, suasana pembagian Raport Semester Genap ini begitu berbeda dibanding acara pembagian Raport Semester Gasal. Sebab, seperti tahun kemarin suasana akhir tahun diisi dengan tangis dan syukur. Beberapa santri ada yang menangis karena tidak lulus ujian dan harus tinggal kelas di tahun berikutnya, dan beberapa santri ada yang senang karena lulus , sebagian bersyukur karena hampir-hampir saja, nilainya mendekati tidak lulus alias lolos.


Di dalam acara itu juga, akan diumumkan siapa santri terbaik dari masing-masing kelas paralel, seperti kelas 1 ada A,B,C,D, dan E, diantara mereka semua diambil juara 1 dan 2, demikian pula kelas 2, 4 dan kelas 6. Tahun lalu, santri berprestasi didominasi oleh santriwati, saya berharap tahun ini santri putra, atau minimal imbang. Juara 1 paralel akan mendapatkan Gratis SPP Pondok selama 6 bulan, chash uang tunai dari pondok, sedangkan juara 2, gratis 3 bulan plus masing-masing mendapat sertifikat penghargaan.

Fenomena inilah, mungkin salah satu yang melatarbelakangi, seringnya kita melihat santri yang masuk sekolah dengan tetap membawa buku diniyah untuk dipelajari. Suasana ujian begitu terasa di lingkungan pondok. Mudah-mudahan masih ada secercah harapan untuk meraih nilai JAYYID, syukur-syukur JAYYID JIDDAN, apalagi MUMTAZ di dalam hati  para santri, bukannya ketakutan dan kekhawatiran.

Di sini diperlukan komitmen dan kepercayaan diri bahwa mereka mampu melewati ujian ini dengan baik. Semoga. Mari kita turut mendo’akan anak-anak kita yang ada di pondok, semoga ilmunya bermanfaat. Amiin. Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar