Suasana Ujian Akhir Pondok Santri Kls 3 dan 6 Madin Tapel 12/13 |
Persyaratan nilai rata-rata
seluruh mata pelajaran minimal 5,5 menjadikan santri termotivasi belajar, lagi
pula jika hasilnya “RASIB” atau gagal, maka anak tersebut bisa tidak naik
kelas. Terbukti tahun kemarin ada beberapa anak yang tidak naik kelas. Itu
sudah cukup menjadikan contoh bagi santri, bahwa barang siapa yang tidak
sungguh-sungguh, maka akan memetik buahnya.
Pelaksanaan ujian kali ini
diikuti oleh 420 siswa, yakni kelas 1,2,4 dan 5 Madrasah Diniyah. Istilah kelas
1 sampai dengan kelas 6 sebenarnya nama lain dari kelas di lembaga sekolah.
Kelas 1 di Madrasah Diniyah sama dengan kelas VII di lembaga formal (SMP, MTs.),
begitu juga kelas 4 di Madrasah Diniyah berarti kelas X di lembaga formal (MA,
SMA, dan SMK). Ujian kali ini, tidaklah begitu banyak sebab kelas 3 dan kelas 6
sudah di purna santri-kan. Mereka yang mengikuti ujian kali ini adalah sisanya
dari jumlah keseluruhan.
Setelah pelaksanaan tiga hari Ujian
Diniyah, tepat pada tanggal 20 Juni 2013, dilaksanakan acara pembagian Raport. Acara
ini diisi, selain membagi Raport juga berupa Tausyiah Perpulangan Santri, yang
disampaikan langsung oleh Pimpinan Pondok Karangasem, Drs KH. Abd. Hakam
Mubarok, Lc.
Biasanya, suasana pembagian Raport
Semester Genap ini begitu berbeda dibanding acara pembagian Raport Semester Gasal.
Sebab, seperti tahun kemarin suasana akhir tahun diisi dengan tangis dan syukur.
Beberapa santri ada yang menangis karena tidak lulus ujian dan harus tinggal
kelas di tahun berikutnya, dan beberapa santri ada yang senang karena lulus , sebagian bersyukur karena hampir-hampir saja, nilainya mendekati tidak
lulus alias lolos.
Di dalam acara itu juga, akan
diumumkan siapa santri terbaik dari masing-masing kelas paralel, seperti kelas
1 ada A,B,C,D, dan E, diantara mereka semua diambil juara 1 dan 2, demikian
pula kelas 2, 4 dan kelas 6. Tahun lalu, santri berprestasi didominasi oleh
santriwati, saya berharap tahun ini santri putra, atau minimal imbang. Juara 1 paralel
akan mendapatkan Gratis SPP Pondok selama 6 bulan, chash uang tunai dari
pondok, sedangkan juara 2, gratis 3 bulan plus masing-masing mendapat
sertifikat penghargaan.
Fenomena inilah, mungkin salah
satu yang melatarbelakangi, seringnya kita melihat santri yang masuk sekolah
dengan tetap membawa buku diniyah untuk dipelajari. Suasana ujian begitu terasa
di lingkungan pondok. Mudah-mudahan masih ada secercah harapan untuk meraih
nilai JAYYID, syukur-syukur JAYYID JIDDAN, apalagi MUMTAZ di dalam hati para santri, bukannya ketakutan dan kekhawatiran.
Di sini diperlukan komitmen dan kepercayaan diri bahwa mereka mampu melewati ujian ini dengan baik. Semoga. Mari kita turut mendo’akan anak-anak kita yang ada di pondok, semoga ilmunya bermanfaat. Amiin. Wassalam.
Di sini diperlukan komitmen dan kepercayaan diri bahwa mereka mampu melewati ujian ini dengan baik. Semoga. Mari kita turut mendo’akan anak-anak kita yang ada di pondok, semoga ilmunya bermanfaat. Amiin. Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar