Rabu, 13 Mei 2020

Datangi Konstituen, Anggota DPR Sampaikan Tiga Pesan


PWMU.CO–Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan mengadakan silaturahim keluarga besar dan motivasi guru yang digelar Sabtu (4/1/2020). Hadir sebagai penceramah Prof Dr Zainudin Maliki MSi.

Acara diawali apel bersama siswa dan guru sebagai tanda pembukaan awal Kegiatan Belajar Mengajar. Pukul 09.00 dilanjutkan di Aula KH Abdurrahman Syamsuri diikuti oleh 450 guru.

Pemimpin pondok KH Drs Abdul Hakam Mubarok Lc MPd dalam sambutannya menyampaikan, tantangan pesantren sangat berat karena tidak hanya menyelenggakan pendidikan agama, tapi juga pendidikan umum dengan menanamkan nilai dan kultur kepesantrenan pada siswa.

Giliran Zainudin Maliki mengatakan, silaturrahim ini merupakan panggilan sebagai anggota DPR untuk bertemu dengan konstituennya. Dia menyampaikan terima kasih atas dukungan yang sudah diberikan pada saat Pemilu Legislatif Tahun 2019.

Baca Juga:  Prof Zainuddin Maliki: Indonesia Butuh Pendidikan yang Mendidik dan Pembelajaran Mendalam
Dia sangat bersyukur bisa bertemu langsung dengan guru dan mujahid pendidikan, serta menyampaikan tiga hal yang sangat penting bagi guru.

”Pertama, guru harus banyak membaca karena dengan membaca wawasan dan pengetahuan akan bertambah. Dengan membaca guru tidak akan ketinggalan informasi, maka guru akan kaya metode dan cara dalam mengajar di kelas dan luar kelas,” katanya.


Dikatakan, guru saat ini sudah dimanjakan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang serba mudah, tinggal guru mau atau tidak membaca.

Kedua, guru harus mampu menulis dengan baik karena salah satu kelemahan guru adalah menulis. Padahal menulis merupakan salah satu kebiasaan yang mestinya dikuasai dan lakukan oleh setiap guru. Dengan menulis, kata dia, guru mampu mengeluarkan ide dan gagasan yang dimiliki, serta tertuang dalam bentuk konsep yang bisa dibaca dan diketahui oleh orang banyak. Dengan konsep tersebut, gagasan guru kemudian dipakai dan diterapkan oleh masyarakat.

”Ketiga, guru harus memiliki wawasan pendidikan Indonesia ke depan. Kalau tidak, guru akan ditinggal oleh siswa-siswinya dalam hal penguasaan teknologi informasi dan komunikasi,” tuturnya.

Dijelaskan, tantangan pendidikan yang dihadapi Indonesia saat ini sudah berat apalagi ke depan akan lebih berat lagi, maka guru harus mampu menjawab tantangan tersebut. (*)

Penulis Ali Efendi  Editor Sugeng Purwanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar